Detail Cantuman

Penyediaan air minum pada saat kondisi bencana alam sering kali tidak merata dan
bahkan menjadi barang yang langka, sehingga terjadilah krisis air bersih/minum. Saat
terjadi bencana serta keterbatasan sarana dan prasarana tidak berjalannya sumber air
yang ada dan kurangnya perencanaan yang matang saat menanggulangi bencana,
minumbulkan persoalan seperti menyebarnya penyakit akibat pemakaian dari air yang
tercemar oleh bencana.Hal ini disebabakan masih banyaknya daerah yang kesulitan
mendapatkan air bersih. Pengujian dan pengambilan data yang akan dilakukan
diantarannya: 1. Pengujian TDS air 2. Pengujian TSS air 3. Pengujian pH air. 4.
Pengujian Sensor Ultrasonik. 5. Pengujian Modul Relay. 6. Pengujian Sistem Secara
Keseluruhan Menurut hipotesa pada hasil pengujian secara keseluruhan alat jika
TDS500, TSS20 dan 5 PH 8 maka alat akan bekerja sesuai perintah yang telah di
program hingga air terdeteksi sensor ultrasonic 30 atau level penampungan penuh.
Atau jjika air tidak memenuhi syarat maka valve akan mengirim air kembali ke
penampungan satu untuk di filter ulang. 1. Sensor TDS memiliki tingkat kestabilan
sampai 1500 ppm, didapat akurasi sebesar 99.12% dengan nilai error rata rata 0.88% .
2. Sensor pH memiliki keakurat yang sangat baik,dengan di dapatkan dari hasil
perhitungan linier sensor mendapatlan akurasi sebesar 99.99% dengan nilai error
0.01% . 3. Sensor LDR memiliki keakurat yang sangat baik,dengan di dapatkan dari
hasil perhitungan linier sensor mendapatlan akurasi sebesar 98.42%dengan nilai error
1.58 %. 4. Selenoid dan juga pompa dapat mengalirkan air sesuai yang diinginkan
dengan menggunakan relay sebagai pengatur aliran air. 5. Sensor Ultrasonik dapat
mengatur nyala dan matinya pompa,apabila air lebih dari 5 cm pompa yang terhubung
dengan relay akan menyala dan apabila air lebih dari 30 cm pompa akan berhenti
otomatis. 6. LCD dapat menampilakan nilai setiap sensor yang telah di proses
mikrokontroller seperti nilai yang di tampilkan serial monitor dengan nilai yang sama.